Sutradara dan penulis skenario film KKN di Desa Penari membahas proses awal bagaimana cerita virak KKN di Desa Penari sampai difilmkan.
Menurut sutradara Awi Suryadi kisah viral KKN di Desa Penari sebenarnya lebih siap untuk difilmkan, karena thread nya memang sudah bisa dibilang sudah filmis.
“Sudah lebih siap untuk dishooting gitu sebenarnya, karna memang dari thread pun kan Simple Man sudah menggambarkan setiap kejadian dengan detail banget, karna mungkin memang kejadian-kejadian nyata dia dapat cerita itu dari tantenya…”
Penulis skenarionya juga menelusuri cerita KKN di Desa Penari ini di semua media sosial bahkan sampai komen-komen tanggapan orang tentang cerita KKN di Desa Penari ini dibaca sama penulis skenario.
Setelah menelusuri dan menyimpulkan apa yang harus dilakukan terhadap cerita KKN ini, kemudian penulis skenarionya membuat sebuah presentasi.
“Saya baca, replay saya baca, Facebook setiap komen saya baca, di Youtube, dari beberapa youtuber saya baca, trus saya bikin presentase apa aja yang pengen diliat, trus saya kasih ke mbak Lele, akhirnya kita…”
Awi Suryadi juga menambahkan sangat tidak mungkin merekayasa sesuatu untuk bisa seviral ini, ini cerita organik, dan mungkin karena ceritanya sangat dekat dengan orang-orang.
“Dia organik tiba-tiba menjadi viral, dengan sejarah, karna ceritanya dekat kali sama orang…”
“Iya judul KKN itu masih jarang banget diangkat…”
Pesan dari penulis cerita KKN di Desa Penari ke sutradara Awi Suryadi yaitu filmnya harus Jawa banget.
“Tapi saya maunya KKN di Desa Penari harus Jawa banget ya gitu, jadi emang dari awal kita udah, saya komit ke Simple Man sih untuk itu gitu, untuk menjaga otentiknya cerita ini, dan memang waktu…”