[ad_1]
Namun berbeda dengan ‘Habibie & Ainun’, proses pembuatan filmnya tak banyak dilakukan di Tanah Air. ‘Rudy Habibie’ banyak melakukan syutingnya di Jerman, negara di mana Habibie dulu menuntut ilmu.
Menurut sang produser, Jerman dipilih menyesuaikan masa lalu Habibie saat kuliah di sana.
“Memang disengajakan seperti itu. Sekitar delapan puluh persen di sana karena ada masa-masa dia sekolah di sana dulu,” ujar Manoj Punjabi saat ditemui usai acara preview film ‘Rudy Habibie’ di mal Kota Kasablanka, Minggu (15/5/2016).
Sedikit bayangan, Habibie yang ditampilkan dalam film digambarkan berusia 20-an. ‘Rudy Habibie’ yang mencerminkan kisah hidup sang negarawan sebelum bertemu sosok Ainun juga digambarkan memiliki banyak teman.
Cerita skenario yang digarap berdasarkan dari buku sekaligus penuturan langsung sang mantan presiden RI itu akan membawa penonton mengenal sosok Habibie lebih jauh lewat mata teman-temannya yang diperankan oleh tiga bintang stand up comedian.
Ernest Prakasa, Pandji Pragiwaksono, juga Boris Bokir ikut digandeng dalam produksi.
Tentu tanpa melepaskan pencapaian dari film sebelumnya, ‘Rudy Habibie’ ditargetkan mencapai kesuksesan yang lebih besar. Dihitung dari jumlah penonton, berapa target yang ingin dicapai?
“Target kami 10 juta penonton. Saya bukan lagi mau mengalahkan film Indonesia, tapi Hollywood di Indonesia. Film ini Sudah ada marketnya, 4,7 juta penonton sudah saya bidik. Dengan pemain dan bintang papan atas yang dilibatkan, bukan nggak mungkin film ini direspons baik oleh publik,” papar Manoj.
‘Rudy Habibie’ dijadwalkan rilis dalam beberapa bulan lagi. Film yang digarap sutradara Hanung Bramantyo itu dijadwalkan meramaikan layar lebar di momen lebaran mendatang. (doc/doc)
[ad_2]
Sumber