Akui Ada Beban Berat, Ini Optimisme Guntur Soeharjanto Garap ‘AAC 2’

[ad_1]

Jakarta – Dari tangan Hanung Bramantyo, kursi sutradara sekuel ‘Ayat-Ayat Cinta 2’ berpindah ke Guntur Soeharjanto yang belakangan memang makin kental dengan genre religi.

Dalam film produksi MD Pictures ini, Guntur punya beban sekaligus optimisme sendiri. ‘AAC 2’ bisa dibilang memang megaproyek bagi MD, karena proyek yang pertama bisa dibilang adalah puncak dan titik dari kejayaan rumah produksi Manoj dan ayahnya, Dhamoo Punjabi ini.

Di 2008 silam, ‘AAC’ pertama yang dibintangi Fedi Nuril dan Rianty Cartwright mencetak rekor film laris sepanjang masa mengalahkan film Hollywood ‘Titanic’ khusus di Indonesia dengan perolehan 3,7 juta penonton.

Akui Ada Beban Berat, Ini Optimisme Guntur Soeharjanto Garap 'AAC 2'Foto: Komario Bahar/detikHOT

Guntur pun mengatakan premis yang diangkat dari novel karya Habiburrahman El Shirazy ini merupakan tantangan tersendiri baginya untuk membuat sekuel perjalanan hidup Fahri lebih menarik, sekaligus mengangkat skala level kualitas lebih baik lagi.

“Beban pasti, tapi akhirnya jadi tanggung jawab untuk lebih bagus, insya Allah walaupun berbeda versi dan isi, semangatnya masih sama dan malah saya yakin dan ingin ini lebih baik dari yang pertama,” urai Guntur kala ngobrol bareng detikHOT di Edinburgh, United Kingdom baru-baru ini.

Guntur yang pernah menyabet 5 penghargaan sekaligus lewat Film Televisi ‘Juli di Bulan Juni’ pada FFI 2005 itu juga menolak disebut mengambil alih film ini dari tangan Hanung.

“Sebenarnya bukan diambil alih, karena saya nggak bisa ikut memutuskan ya, saya yakin aja setiap orang (sutradara) punya pandangan yang berbeda, dan saya yakin bisa bikin lebih baik yang lalu,” paparnya lagi.

Kembali soal beban, Guntur mengakui jika akan ada ekspetasi tinggi baik dari penonton maupun produser. ” Yang pertama box office luar biasa sekali, jadi PR-nya double, tapi nggak apa-apa, ini beneran tantangan,” sambungnya.

Premis ‘AAC 2’ mengisahkan Fahri yang menjalani hidup tanpa Aisyah bertahun-tahun lamanya. Ia bertemu dengan beberapa perempuan yang membuatnya harus mengambil keputusan penting dalam hidupnya.

Selain Fedi, ada Tatjana Saphira, Chelsea Islan, Dewi Sandra, Dewi Irawan, Pandji Pragiwaksono, Arie Untung, Bront Palarae sampai Dewi Irawan yang turut membintangi film ini.

Menjalani syuting kurang lebih dua pekan di United Kingdom (lebih banyak di Skotlandia), rencananya film ini akan tayang di bioskop pada 21 Desember mendatang.

Sebelumnya film yang ditangani teknis Director of Photography (DOP-nya) oleh Yudi Datau ini juga sudah melakukan pengambilan gambar di Jakarta. (kmb/dar)

[ad_2]

Sumber

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *