Gelar Pertemuan, Menparekraf dan PPFI Bahas Tata Edar

Jakarta – Anggota Persatuan Produser Film Indonesia (PPFI) dan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar pertemuan Selasa (27/5/2014) kemarin. Pertemuan tersebut membahas beberapa permasalahan dalam industri fim, termasuk tata edar.

Menparekraf Mari Elka Pangestu didampingi Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya Ahman Sya, Direktur Pengembangan Industri Perfilman Armein Firmansyah dan Biro Hukum Taufiq. Acara itu juga dihadiri Ketua Umum PPFI HM. Firman Bintang, DPO Harris Lesmana, Manoj Punjabi, Gope Samtani, Chan Parwez Servia, Ody Mulya, Harry Simon, Zairin Zain, Ram Soraya, Raam Punjabi, dan Sunil Samtani.

Dalam pertemuan tersebut, Mari Elka Pangestu menyampaikan beberapa program memajukan perfilman Indonesia. “Meski waktu tersisa yang dimilikinya tidak lama, atau kurang dari 6 bulan,” demikian dikatakan Ketua Umum PPFI Firman Bintang, Rabu (28/5).

Mari, imbuh dia, diantaranya meminta PPFI untuk turut membantu mengevaluasi promosi film Indonesia di mancanegara, yang dianggapnya belum mencapai sasaran sebagaimana yang diinginkan selama ini. Selain itu, Mari Elka menyampaikan juga akan menyelesaikan Peraturan Menteri (Permen) tentang Tata Edar, dengan memimpin langsung finalisasi Permen dalam waktu dekat ini.

Oleh karena itu Mari meminta PPFI memberikan masukan sebagai pelaku utama di industri perfilman Indonesia, dan dinilai sudah tahu betul persoalan Tata Edar Perfilman di Indonesia. Pengurus PPFI menyampaikan secara tertulis permasalahan perfilman yang ada, sekaligus memberikan masukan tentang permasalahan Tata Edar.

“Kita tidak mau berpolemik, kecuali memberikan masukan yang akurat,” ujar Firman yang juga pemilik rumah produksi BIC Production.

Mari berharap PPFI senantiasa melanjutkan produksi film, baik secara kualitas maupun kuantitas. Karena PPFI selama ini menjadi penyumbang terbesar dalam produksi film Indonesia. Tercatat, 80 persen film Indonesia yang beredar, merupakan produksi anggota PPFI.

(ich/ich)