Mengenang Pak Habibie – Kebersamaan Yang Ingin Terulang Kembali

Saya waktu dengar beliau meninggali itu manusiawi, at more time, tapi yang saya highlight bahwa luar biasa saya terima kasih bisa ketemu beliau di rumah sakit dua hari sebelum wafatnya.

Saya kira itu priceless, itu tidak bisa dinilai, segitu beruntungnya saya, saya bisa ngobrol sama beliau dua hari sebelum meninggal.

Itu kayak saya dapat panggilan,beliau kayak panggil saya ke rumah sakit.

Istilahnya tanpa memanggil saya, saya, saya bisa telepon aja udah luar biasa dapat pertemuan itu.

Itu ada di benak pikiran saya, saya yang sangat beruntung bisa ketemu Pak Habibie dua hari sebelum meninggal.

Bisa ngobrol, sehari sebelum meninggal juga, tapi saya enggak ngobrol, karena sudah ada alat dipasang di mulut beliau.

Jadi ini ini momen yang sangat indah, sangat beruntung, dan bagi saya Ini memori.

Jadi kalau ngomong bisa ulang waktu, ya saya tidak akan berubah apapun, karena ini memori namanya.

Saya dapat momen saya yang terindah, memori saya ke pak Habibie.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *